Tahukah dirimu, Kawan?
Langit adalah sebuah keluarga. Anaknya ada dua, Angin dan Awan. Ayahnya adalah
Matahari. Ibunya Bulan.
Angin senang
berkeliaran sesukanya, memelesat ke selatan, menggoda ilalang, berputar di atas
ombak, terlambung tinggi ke angkasa, lalu berpencar ke delapan penjuru. Jika
sore, Ayahnya, Matahari, memanggilnya dan kita mendapat senja yang indah. Jika
malam, angin tak berhembus karena Bulan memeluk anak bungsunya.
Awan adalah anak
perempuan yang suka bersedih. Oleh karena itu, manusia bisa mengajak Awan
bercakap-cakap. Jika awan gelap dan manusia tidak menginginkan hujan, Awan bisa
dibujuk. Berhentilah sejenak di mana pun kau berada, tataplah Awan dan
berbicaralah dengannya agar dia menunggu sebentar saja sampai engkau sampai di
rumah.
Akan tetapi, kau hanya
bisa membujuk Awan dengan Puisi dan puisi itu harus kau nyanyikan. Seperti ini
nyanyiannya ....
Wahai Awan
Aku ingin sekolah, janganlah
dulu kau turunkan hujan
Ajaklah Angin, untuk
menerbangkanmu ke selatan
Wahai Awan
Janganlah dulu kau turunkan
hujan
Comments
Post a Comment