Di bawah bulan yang sedang bersinar terang aku utarakan isi hati ini ke dalam Blogku. Semoga dengan menulis ini kata/kata mengobati rasa yang tak menentu sedang aku alami ini. Cerita ini bermula saat aku sedang memfotokopi ijazah di tempat langganan tempat aku bekerja biasa kebanyakan orang di kamar maupun beberapa orang tua menyebutnya Simpang Rambu. Ini bukanlah sebuah nama tempat melainkan jalan atau persimpangan, jadi kemungkinan dari teman - teman/ sobat Blogger bingung.
Aku yang merupakan lulusan SMA dan berjurusan IPS yang notabene berhubungan dengan ke masyarakat ini. Siang itu, mengamati keadaan sekitar tempat aku berdiri sekarang sambil menunggu beberapa surat - surat sedang difotokopi. Tak ayal pandanganku tertegun oleh sesosok wanita berbaju merah lengan pendek dengan rambut lurus sebahu disisir membentuk belahan bergelombang sedang duduk bersama dengan temannya wanita juga. Akan tetapi, hanya dia saja menurutku yang menjadi perhatianku. Seperti ada magnet atau daya gravitasi apakah yang siang itu telah mencuri pandanganku dan tak henti - henti trus kupandangi. Sekali - kali aku memandang dengan harapan dia balik memandang atau setidaknya dia menyadari bahwa aku sedang memperhatikannya, nyatanya tidak. Saat itu juga aku berdo'a "Ya Allah jadikanlah dia sebagai jodohku kalau belum menikah"!, jujur aku tak berharap dia menjadi jodohku karena saat aku sedang memperhatikannya terselip sebuah cincin melingkar di jari manis tangan kanannya. Sedih memang sedih tapi apa daya sekarang yang ada di benakku adalah sebatas mengagumi saja, kalaupun belum pun itu hanya sebuah harapan.
Tak lama kemudian ia bergegas menunggangi motornya. Alangkah kerennya sobat, ia mengendarai motor Suzuki Satria F.U. sampai di ujung tikungan Simpang Rambu ini ia menghilang. Aku sendiri masih bertanya - tanya dalam hati ini siapa gerangan bidadari berbaju merah yang telah menggoyahkan iman dan mengganggu pikiranku ini. Dia tinggal dimana aku pun tak tahu, biar begitu dia adalah sosok yang misterius dan masuk ke dalam daftar kenangan yang terindah. Akan selalu ku ingat momen ini dan di Simpang Rambu siang bolong ini dia menjadi misteri. Hidup memang indah jika dijalani dengan ikhlas dan lebih indah lagi kalau tabir misteri kehidupan ini tersingkap.
Aku yang merupakan lulusan SMA dan berjurusan IPS yang notabene berhubungan dengan ke masyarakat ini. Siang itu, mengamati keadaan sekitar tempat aku berdiri sekarang sambil menunggu beberapa surat - surat sedang difotokopi. Tak ayal pandanganku tertegun oleh sesosok wanita berbaju merah lengan pendek dengan rambut lurus sebahu disisir membentuk belahan bergelombang sedang duduk bersama dengan temannya wanita juga. Akan tetapi, hanya dia saja menurutku yang menjadi perhatianku. Seperti ada magnet atau daya gravitasi apakah yang siang itu telah mencuri pandanganku dan tak henti - henti trus kupandangi. Sekali - kali aku memandang dengan harapan dia balik memandang atau setidaknya dia menyadari bahwa aku sedang memperhatikannya, nyatanya tidak. Saat itu juga aku berdo'a "Ya Allah jadikanlah dia sebagai jodohku kalau belum menikah"!, jujur aku tak berharap dia menjadi jodohku karena saat aku sedang memperhatikannya terselip sebuah cincin melingkar di jari manis tangan kanannya. Sedih memang sedih tapi apa daya sekarang yang ada di benakku adalah sebatas mengagumi saja, kalaupun belum pun itu hanya sebuah harapan.
Tak lama kemudian ia bergegas menunggangi motornya. Alangkah kerennya sobat, ia mengendarai motor Suzuki Satria F.U. sampai di ujung tikungan Simpang Rambu ini ia menghilang. Aku sendiri masih bertanya - tanya dalam hati ini siapa gerangan bidadari berbaju merah yang telah menggoyahkan iman dan mengganggu pikiranku ini. Dia tinggal dimana aku pun tak tahu, biar begitu dia adalah sosok yang misterius dan masuk ke dalam daftar kenangan yang terindah. Akan selalu ku ingat momen ini dan di Simpang Rambu siang bolong ini dia menjadi misteri. Hidup memang indah jika dijalani dengan ikhlas dan lebih indah lagi kalau tabir misteri kehidupan ini tersingkap.
Comments
Post a Comment