Skip to main content

Gagal Liburan Berujung Ke Jogja


Hari ini Kamis, tanggal 21 Mei 2009.

Saya dan kakak berangkat ke kota Yogyakarta mengendarai sepeda motor. Sebelumnya kami telah mempersiapkan barang yang perlu dibawa. Kemudian mengerjakan sholat Dzuhur. Setelah tiba pukul 13.00, kami siap berangkat dengan pamit Nenek, Ibu dan kedua adik perempuanku yang manis dan keluar dari rumah dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim. Perjalanan dimulai dari Kaligondang menuju ke Purbalingga yang hanya membutuhkan dua puluh menit. Mungkin karena keadaan jalanan yang pada saat itu sangat sepi. Dan pada saat itu sedang tanggal merah sehingga jalan terlihat lenggang. Sesampainya di Purbalingga kakak memerintahkan saya mengambil kamera untuk mengambil beberapa gambar sudut dari Alun – alun Purbalingga.

Lalu perjalanan kami lanjutkan kembali yaitu menuju perempatan lampu merah tepatnya Terminal Purbalingga. Kali ini saya mengambil gambar patung Jenderal Soedirman. Gambar pasar SEGAMAS Purbalingga yang baru selesai dikerjakan pembangunannya dan sudah diresmikan beberapa waktu lalu juga tidak luput dari kamera saya. Saya juga mengambil gambar sebuah Pancuran. Kemudian perjalanan kami lanjutkan kembali menuju Banyumas.

Cuaca sebelum kami berangkat sangatlah cerah tidak pada saat ini di Banyumas yang terlihat mendung. Dan tiba – tiba di Banyumas hujan turun rintik –rintik. Tetapi tidak menghalangi perjalanan kami menuju kota Yogyakarta. Alhamdulillah tidak lama kemudian hujan reda dan tidak membuat pakaian kami basah. Dan kami tetap melanjutkan perjalanan menuju ke kota Yogyakarta.


Jam 15. 30
Dalam perjalanan kami banyak menemukan pemandangan yang indah yang maha kuasa Allah ciptakan. Subhanallah, hanya kata – kata itu saja yang bisa menggambarkan penuhnya kekaguman kita kepada sang pencipta. Kami juga menemukan pengalaman yang sangat menarik yaitu ketika harus dihadapkan dengan jalan yang berlubang. Mungkin sebagai rintangan bagi kami dalam menempuh perjalanan. Dan di situlah dibutuhkan keahlian sang pengendara untuk melewatinya tanpa harus masuk ke dalam lubang tersebut. Ini diibaratkan manusia yang hidup di dunia yang menjalankan hidupnya tanpa harus masuk ke dalam lubang atau kesesatan. Dan harus dikendalikan oleh pengendara itu sendiri agar tidak terjerumus. Kemudian bisa disebut cobaan dalam menjalankan hidup di dunia. Tetapi tidak selamanya kami menemukan jalan yang belubang. Dan pada saatnya kami menemukan jalan yang benar – benar rata tanpa lubang maupun tambalan di sana – sini. Ini juga dapat diibaratkan manusia yang hidup di dunia tidak selamanya tersesat dan mendapatkan cobaan. Dan akan ada saatnya mendapatkan hidayah dan mulus dalam kehidupannya.

Setelah jauh perjalanan ditempuh, akhirnya pada pukul 15.30 kami sampai pada pemberhentian pertama yaitu Pom Bensin yang ada di wilayah Yogyakarta. Kami mengisi bensin dan kemudian mengerjakan sholat Ashar bersama – sama di sebuah Mushola yang ada di Pom Bensin tersebut. Setelah selesai sholat kami sedikit bersantai –santai atau istirahat sambil mengobrol – obrol untuk menghilangkan letih yang menyerang kami. Sebenarnya pada saat itu langit tidak mendukung untuk perjalanan kami selanjutnya. Tetapi apa daya yang akan diperbuat jika berlama – lama di sini. Kami hanya akan menghabiskan waktu tanpa memikirkan target yaitu sampai ke Yogyakarta dalam waktu lima jam. Setelah itu, tanpa menghabiskan waktu yang lama pada pukul 15.40 kami melanjutkan perjalanan.


Jam 17.30
Sebelum kami berhenti di pemberhentian yang ke dua setelah pemberhentian yang pertama yaitu Pom Bensin. Dari kejauhan sudah terlihat sekelompok anak muda sedang menyaksikan kebut – kebutan. Beberapa dari mereka yang menggunakan seragam dan motor balap, sedang saling beradu cepat di sebuah jembatan lama yang tidak terpakai lagi. Sepertinya mereka hanya sedang latihan dan perlu kita ketahui tidak ada unsur judi didalamnya.
Lima belas menit kemudian kami melanjutkan perjalanan. Sebelum perjalanan dilanjutkan sudah terlihat langit sangat mendung ataukah karena suasana hampir menjelang petang sehingga kelihatan gelap. Dan kemudian angin yang sangat dingin lewat menembus kulit kami yang telah memakai jaket. Jauh di wilayah Yogyakarta yang lain mungkin sudah terjadi hujan, tetapi kami tidak tahu. Akan tetapi, setelah melewati sebuah jembatan kami dihadapkan oleh hujan yang datang secara tiba –tiba. Hujan yang datang semula hanya hujan gerimis dan lama – kelamaan menjadi deras. Sehingga kami terpaksa berhenti di depan sebuah toko yang kelihatannya sudah tutup.

Sebelum hujan terjadi, saat kami melewati jembatan. Kami melihat seorang Nenek sedang berjalan menyandang sebuah tas. Kelihatannya dalam perjalanan jauh atau habis dari sawah dan ingin pulang ke rumah. Tetapi kemungkinan itu tidak pernah terjawab oleh siapapun bahkan orangnya sendiri belum pernah saya tanyakan.
Tidak lama kemudian dari kejauhan tampak seorang Bapak sedang mengendarai sepeda dalam keadaan kehujanan tanpa menggunakan mantel. Dan berhenti tepat di depan kami lalu berusaha untuk menyeberang. Saya kira Bapak ini adalah pemilik toko. Ternyata dugaan saya itu salah, mungkin saja Bapak ini tidak ingin kehujanan. Faktanya saat ini hujan sangat deras sehingga tidak memungkinkan untuk berkendara dalam keadaan hujan. Dengan berkendara dalam hujan maka dapat menimbulkan berbagai kecelakan yang disebabkan karena pandangan pengendara dan permukaan jalan yang tertutup oleh air hujan sehingga tidak kelihatan.

Beberapa saat kemudian terlihat seorang Nenek berjalan dalam keadaan kehujanan. Sepertinya saya pernah melihat sosok tersebut tetapi entah dimana dan kapan. Setelah sosok itu menjauh dari pandangan barulah saya ingat. Bahwa saya pernah bertemunya tetapi tidak sempat berkenalan dan meminta tanda tangan (Emangnya Artis). Saya bertemu Nenek itu ketika melalui jembatan dan sosok tersebut berjalan searah dengan tujuan kami tetapi tidak jelas kemana tujuannya. Nenek itu masih berjalan fokus terhadap jalurnya tanpa hambatan apapun dan sekarang sudah mengenakan jas hujan.

Jam 18.16
Setelah lama menunggu, ternyata hujan yang tidak kunjung reda juga. Akhirnya pada pukul 18.16, kami berpendapat untuk mencari tempat ibadah sambil melanjutkan perjalanan. Setelah seratus meter kami berjalan (Maksudnya berjalan menggunakan sepeda motor). Kami menemukan sebuah Masjid tetapi banyak dipenuhi oleh jamaah dan para pemudik yang ingin sholat Maghrib. Kemudian tanpa basa – basi lagi, kami melanjutkan pencarian tetapi kali ini pencarian diperluas yaitu sebuah Mushola. Dan akhirnya pencarian berakhir dengan hanya menemukan sebuah Mushola yang terdapat di pinggir jalan sehingga kami harus menyeberang. Perlu diketahui Mushola ini terdapat di wilayah Yogyakarta tepatnya Kulon Progo. Setelah melepaskan sepatu yang dikenakan dan meletakkan barang bawaan kami di sebuah teras Mushola. Dengan segera kami mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat Maghrib bersama.


Jam 18.20
Setelah kami selesai mengerjakan sholat Maghrib. Kami berkeinginan melanjutkan perjalanan menuju ke kota Yogyakarta. Akan tetapi niat tersebut kami tunda karena waktu sholat ‘Isya yang akan segera tiba.
Sebelumnya di depan sebuah Mushola terdapat dua orang Bapak sedang duduk bersama beralaskan tikar. Setelah kami selesai sholat Maghrib Bapak tersebut masih berada disana sambil berbincang – bincang. Akhirnya pada pukul 18.40 adzan sholat ‘Isya dikumandangkan oleh salah satu dari kedua Bapak tadi. Setelah Adzan sholat ‘Isya selesai dikumandangkan. Tanpa menghabiskan banyak waktu. Salah satu dari Bapak yang tidak mengumandangkan Adzan memerintahkan untuk segera Khomat. Setelah Khomat selesai dikumandangkan. Saya, kakakku, kedua Bapak tadi dan salah satu dari mereka yang tidak melakukan apa – apa menjadi Imam kami.

Jam 19.15
Sholat ‘Isya telah selesai dikerjakan, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju kota Yogyakarta. Dalam perjalanan, saya mengira tidak akan terjadi hujan lagi karena di pemberhentian tadi hujan benar – benar reda. Setelah lima belas menit kami melanjutkan perjalanan. Tiba –tiba terjadi hujan yang semula hanya datang secara perlahan – lahan tetapi akhirnya lebat. Tadinya masih tetap melanjutkan perjalanan akan tetapi hujan membuat pakaian yang kami pakai menjadi basah kuyup. Sehingga kakak saya langsung berinisiatif untuk berhenti dengan membiarkan motor dalam keadaan kehujanan.

Jam 19.30
Ini merupakan pemberhentian kami yang ke empat setelah pemberhentian yang ke tiga. Pada pukul 19.30 kami berhenti di sebuah toko yang menjual bensin tetapi toko tersebut sudah terlebih dahulu tutup. Pada pemberhentian ini kami merasa begitu lama dibandingkan dengan pemberhentian – pemberhentian sebelumnya. Akan tetapi, itu semua hanya perasaan saja karena keadaan kami begitu letih setelah lama melakukan perjalanan. Ditambah lagi sekarang yang sedang hujan begitu deras sehingga kami berpikiran bahwa hujan akan lama redanya. Dalam suasana menunggu, kami duduk bersama di sebuah bangku yang panjang. Hujan yang kami tunggu – tunggu tidak kunjung reda. Sehingga membuat kakakku tertidur pulas.

Jam 20.30
Alhamdulillah, akhirnya hujan yang ditunggu – tunggu reda pada pukul 20.30. Dengan membawa semangat kami yang baru untuk melanjutkan perjalanan menuju kota Yogyakarta.
Sebelumnya di sebuah Mushola di daerah Kulon Progo. Saya sempat ditanya oleh salah satu dari Bapak tersebut, lebih jelasnya yang menjadi Imam kami. Kalian dari mana? Mau kemana? Apa adek ini kuliah? Terus di Yogyakarta tinggal dimana? (Bapak ini bertanya dengan menggunakan bahasa jawi) sehingga pada saat itu saya menjawabnya menggunakan Bahasa Jawa seadanya yang pernah dipelajari di sekolah. [Jadi buat teman – teman yang menganggap remeh suatu pelajaran terutama pelajaran ini.] Tolong setelah membaca cerita ini janganlah kalian menganggap remeh lagi suatu pelajaran. Karena dengan bahasa kita dapat saling berinteraksi (Ilmu Sosiologi) dalam masyarakat. Sudah ya pelajarannya, mudah –mudahan dipahami dan dimengerti. Hampir saja saya lupa, Bapak itu mengatakan kepada kami bahwa perjalanan hanya tinggal satu jam tiga puluh menit jadi tidak perlu terburu- buru.

Setelah kakakku bangun tanpa ba-bi-bu lagi kami langsung melanjutkan perjalanan dengan terlebih dahulu memanaskan mesin sepeda motor. Dalam perjalanan menuju kota Yogyakarta kami tidak banyak menemukan kendaraan terutama sepeda motor. Kalau ada itu merupakan kendaraan penduduk sekitar yang ingin membeli sesuatu atau sekedar berjalan – jalan hanya mencari angin.

Kota Yogyakarta sudah tampak dari kejauhan dan langit di sini sangat cerah. Tidak seperti di tempat – tempat sebelumnya yang selalu tampak sedih dan akhirnya menangis yang terjadi. Setelah jauh perjalanan dengan membawa letih disekujur tubuh yang mulai menyerang dan pikiran yang mulai capek. Akhirnya kami sampai di sebuah jalan di kota Yogyakarta yaitu Gg. Arjuna, Condong Catur, Depok, Sleman tepatnya di kos – kosan kakakku. Sepertinya tubuh kami sudah tidak sabar lagi untuk jatuh di atas kasur.
Alhamdulillah, hanya kata – kata itu saja yang terucap di dalam benakku ketika memperoleh sesuatu. Tepat jam 21.30 kami tiba dengan selamat tanpa suatu kejadian apapun kecuali hujan yang menghalangi perjalanan kami.

Sebelumnya pada tahun ke dua kelas XI, saya sudah pernah diajak kakak untuk ikut ke Yogyakarta sekaligus liburan. Mungkin itu hanya agar saya tidak kecewa karena pada tahun itu sebelum pembagian raport sekolah setiap anak diberikan pilihan untuk ke Bandung atau ke Bali. Dan pada saat itu saya tidak dapat ikut karena kekurangan biaya. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya saya pergi ke Yogyakarta. Sepulangnya dari Yogyakarta saya sadar bahwa tidak selamanya kita akan berada di bangku sekolah dan mulai detik itu juga saya mendapatkan pencerahan untuk selalu belajar sungguh - sungguh agar tidak mengecewakan orang tua. Sekarang ini pada tahun ke dua kelas XII, kembali kakakku mengajak saya untuk ikut ke Yogyakarta. Berarti sudah setahun saya tidak ke Yogyakarta.

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Purbalingga BMX

#PurbalinggaBMX Siapa sih yang nggak tau dengan sepeda BMX ? Mas Tri dan Mas Andang Semenjak Demam Udin di GO-BMX! membuat pamor salah satu olahraga yang menantang adrenalin dan akrobatik ini mulai digandrungi kawula muda bahkan anak - anak. Kekhawatiran orang tua tak jarang melarang putra - putrinya untuk berbuat demikian karena beberapa kesalahan dapat membuat cedera bahkan berujung kematian seperti kasus sebelumnya di events BMX bertaraf nasional yang baru baru ini diadakan di Bandung menelan korban seorang pemuda berbakat dari daerah tersebut. Info selebihnya Googling aja di Google. Meskipun mendapat beberapa berita negatif seputar hal tersebut tidak menyurut rasa keingin tahuan dan mengobati rasa penasaran mereka. Sampai sampai toko sepeda semula sepi sekarang banjir orderan servis bahkan tak jarang pesanan demi pesanan datang dari penikmat sepeda tersebut. Karena hal tersebut juga yang membuat saya pribadi ikut terjun bahkan bercengkrama dengan beberapa raider lok...

Mengenang Runtuhnya Tembok Berlin

Pagi ini Mimin dikejutkan dengan wajah Google yang berbeda yaitu 25 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin [The Fall of the Berlin Wall: 25 Years Later].  Apa maksudnya ya?Mimin aja bingung, maklum gak pernah baca sejarah bisanya baca situasi. Minggu, tepat pada hari ini menandai ulang tahun ke 25 dari jatuhnya Tembok Berlin. Bekas Jerman Timur membangun tembok pada tahun 1961 untuk membagi Timur dan Berlin Barat. Selama bertahun-tahun, itu pertanda fisik Perang Dingin - ketika negara-negara Barat menentang Uni Soviet dan sekutunya, termasuk Jerman Timur. Tapi Tembok Berlin dibuka pada 9 November 1989. Beberapa tahun kemudian, Uni Soviet runtuh. Di Jerman, pihak jalan besar telah diselenggarakan untuk menandai ulang tahun. Tapi di Rusia, ada sedikit reaksi terhadap acara tersebut. Ulang tahun datang pada saat ketegangan antara Timur dan Barat berada pada tingkat tertinggi sejak akhir Perang Dingin. Di sebuah taman di tengah Moskow terletak satu bagian dari Tembok Berlin. Sebuah lub...

Cara mengembalikan membuka akun paypal yang di limit

Mengembalikan Akun PayPal Anda jika telah di bekukan atau terkena limit. Dalam hal PayPal membatasi akun Anda sebagai hasil dari dugaan penipuan atau masalah lain , Anda dapat mengembalikannya seperti semula atau di sebut juga restore/pemulihan. Jika PayPal menentukan bahwa Anda telah terlibat dalam aktivitas penipuan atau berisiko tinggi (seperti menjual barang dagangan palsu atau menggunakan kartu kredit curian ) atau bahwa Anda belum mematuhi ketentuan perjanjian pengguna (misalnya , Anda telah menggunakan PayPal untuk menjual materi pornografi atau senjata ) , PayPal akan memberlakukan pembatasan pada akun Anda . Akun Anda mungkin juga akan terbatas jika Anda melakukan transfer bank yang kemudian gagal karena dana yang tidak mencukupi atau jika Anda menerima pembayaran yang kemudian di klaim kembali oleh pengirimnya. PayPal sering membatasi akses rekening untuk fitur tertentu , seperti mengirim , menarik diri , atau bahkan menerima uang . Hal ini membantu melindungi setia...